Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Sosialisasi Perbup Penurunan Stunting, Begini Capaian Yang Diharapkan Wakil Bupati Kupang !

Kontributor : NH Editor: Redaksi
Wabup Kupang Jerry Manafe dan Ketua BAPPEDA Dikson Selan pada pembukaan sosialisasi Perbup Stunting Selasa (14/2).

OELAMASI, FLOBAMORA-SPOT.COM – Pemerintah Kabupaten Kupang melalui Tim Percepatan Penurunan Stunting melaksanakan Rencana Sosialisasi Perbup Kupang tentang RAD Percepatan Penurunan Stunting dan AKI/AKB dan Penyusunan Surat Edaran Penguatan 8 Intervensi Spesifik Gizi di Kabupaten Kupang. Kegiatan berlangsung di Naka Hotel Selasa (14/2/2023).

 

Wakil Bupati Kupang Jerry Manafe dalam sambutannya menegaskan, Kabupaten Kupang didukung pihak terkait kiranya bisa menekan angka stunting sebesar 12 atau 13 % di tahun 2023.

 

Rasa optimis tersebut dia ungkapkan karena saat turun ke lapangan dan memantau proses ukur timbang bayi dan anak dia melihat betul – betul kehadiran di sana dan rata-rata hadir 100 %. Itu berarti sudah ada kesadaran dari semua pihak dalam menurunkan angka stunting.

 

“Memang tiap bulan ada ukur timbang, tapi setiap tahun kita tetapkan bulan ukur timbang itu di bulan Februari dan Agustus.  Bulan ini ada kemungkinan naik karena jumlah yang datang timbang hampir 100 %,” ungkap Wabup Jerry Manafe.

 

Sebagai Ketua TPPS kabupaten Kupang, Wabup Jerry Manafe mengakui bahwa ada kesadaran dari semua pihak terkait penurunan stunting. Salah satunya penanganan di akhir tahun 2020 ke 2023 PMT-nya cukup bagus seperti yang terjadi di desa Pakubaun.

 

“Dalam Perbup 54 tahun 2022, yang sudah dibuat, sebagai dasar hukum agar jangan kerja setengah-setengah. Tapi mari lakukan dengan sungguh-sungguh agar bisa menjadi lebih baik”, kata dia.

 

“Harapannya, kalau bisa ada anggaran untuk evaluasi, untuk mendorong dinas yang belum bekerja. Lakukan evaluasi 1 atau 2 bulan sekali. Karena masih ada beberapa OPD yang belum masuk dalam kegiatan ini. Jangan sampai ditaruh di jumlah stunting yang tinggi tapi tidak terlalu kuat kerjanya,” jelas Wabup Jerry.

Tidak hanya itu, Manafe juga menerangkan, perlu dilihat lagi, daftar kegiatan masing-masing dinas untuk di intervensi dalam penurunan stunting, AKI/AKB/KEK atau anak-anak kurang gizi. Contoh dinas perikanan, tidak lagi memberikan bibit ikan tapi lewat desa bisa diberikan ikan jadi atau ikan siap makan.

 

“Karena kasihan jika masyarakat di desa terpencil di Amarasi atau di Amfoang jika diberikan alat penangkap dan bibit ikan agak sulit. Perlu di evaluasi kembali apakah sudah tepat atau tidak.
Saya cukup bangga dan senang karena kerja kolaborasi kita menghasilkan suatu kebanggaan. Terlebih kolaborasi dengan NGO yang ada di kabupaten Kupang, ada nilai tambah bagi masyarakat. Juga Dinas BP2KBP3A, rekrut PLKB agar disesuaikan koordinasi dengan kepala wilayah, agar Pendamping desa harus anak daerah di wilayah tersebut sehingga bisa lebih aktif di desa,” ungkap mantan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kupang ini.

Dirinya juga berbicara tentang Revolusi 5P yang harus ada dampaknya pada tahun 2023 agar bisa menurunkan angka stunting di kabupaten Kupang. Ini penting agar nilai dari 5P nampak dari kesejahteraan masyarakat kabupaten Kupang.

 

Dia mencontohkan di kecamatan Amarasi Selatan, stunting masih cukup banyak padahal daerahnya lumayan makmur dan memiliki potensi yang cukup banyak.

 

“Dengan hadirnya Nono menunjukan banyak anak-anak kabupaten Kupang yang pintar. Namun kita terlambat membuat kompetisi yang dapat mengangkat wilayah kabupaten Kupang”, jelas dia.

 

Sebagai Wakil Bupati dan ketua TPPS yang gencar menurunkan angka stunting, dirinya mendorong para OPD terkait dan para stakeholder untuk melakukan tindakan apa yang harus dilakukan untuk menurunkan angka stunting.

 

“Saya harapkan, dinas terkait 5P bisa bersama mendampingi dalam penanganan stunting menyangkut ekonomi dan gizi masyarakat. Harus ada schedule yang jelas agar bisa bekerja dengan cepat dengan waktu yang tepat dan harus ada validasi di lapangan”, tambah dia.

 

Akhir kata, Wabup Jerry mengucapkan terimakasih kepada Unicef dan semua pihak terkait yang hadir saat ini. Karena pemerintah tak bisa bekerja sendiri begitu juga sebaliknya. Kiranya pihak Pemerintah dan Unicef bisa terus berkolaborasi demi mencapai tujuan bersama dalam meningkatkan gizi dan ekonomi masyarakat.

 

Ketua Bappeda Kabupaten Kupang Dikson Selan menambahkan, secara konseptual  Bapedda akan mendukung Wabup Kupang untuk mengkoordinasikan penataan wilayah LSM terkait yang ada di kabupaten Kupang sekaligus melakukan penyesuaian kembali seluruh kegiatan terkait stunting di tahun 2023.

 

Lebih lanjut, Nutrition Officer UNICEF NTT/NTB Ha’i Raga Lawa mengatakan, kiranya hasil pertemuan ini bisa menjadi sumber mengoperasionalkan arahan Perbup.

 

“Kami dari Unicef mendukung upaya pencegahan sunting dengan pengobatan bagi Ibu Hamil KEK dan ASI ekslusif yang merupakan titik kunci mencegah lahirnya anak stunting baru. Pihak Unicef siap mendukung segala program yang ada dengan kemampuan dan kapasitas kami”, tutupnya.

 

Turut hadir, para pimpinan serta perwakilan OPD terkait Penanganan Stunting salah satunya Kadis PMD Kabupaten Kupang Charles Panie. Koordinator Program Gizi Sanggar Suara Perempuan Debora Doeka. Wakil Ketua Pokja 4 TP PKK Kabupaten Kupang Tati Sadipun.

  • Bagikan